posted : 24 Juli 2009
title : Baby, it's you 8
CHAPTER 8
“Yoboseo..” “Hye Jin~ah.. aku tunggu di cafe biasa..” “Changmin~ah aku..” Tut tut tut Belum sempat Hye Jin berkata apa-apa Changmin sudah memutuskan terlebih dahulu. ************************************************************************************* “Changmin~ah...” ujar Hye Jin saat memasuki Cafe De Lemo. Changmin membalasnya dengan senyuman. “ada apa meminta bertemu sekarang?” “memangnya tidak boleh menemui pacar sendiri? Atau kau sudah tidak mengganggapku lagi sebagai pacarmu?” “huh? Kau ngom apa sih Min..” namun ucapan Hye Jin hanya dibalas dengan senyuman kecut dari Changmin. “Bagaimana kabar Jae hyung?” “Buruk. Keadaannya tak membaik sejak Jaejoong putus sama Yunho. Aku sangat kasihan sekali melihatnya. Memang cinta itu menyakitkan ya..” “begitu ya? Kenapa kau tidak menemani Jae hyung saja?” “Sebagai sahabat yang baik tentu saja aku sudah menemani Jaejoong. Tadi malam saja aku sampai nginap dirumahnya hanya untuk menenangkan dia.” Mwo? menginap? Dia saja tidak pernah mau berlama-lama dirumahku.. tapi dia malah bisa-bisanya menginap dirumah Jaejoong!! “Menginap?” “iya menginap. Waeyo?” ujar Hye Jin bingung. Bukan baru sekali ini ia bermalam di rumah Jaejoong. Keluarga Jaejoong pun menerima dirinya dengan baik terlebil lagi Mrs. Kim. “Anniyo.” Ucap Changmin geram. Beberapa saat mereka hanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak ada yang membuka pembicaraan. Hye Jin menatap bulir-bulir salju yang turun di jalan sedangkan Changmin, Ia menunggu agar Hye Jin memperjelas tentang berita yang tadi pagi ia lihat. “Hye Jin~ah... tidak ada yang mau kau sampaikan kepadaku?” Hye Jin menatap Changmin dengan tatapan bingungnya. “memangnya ada yang perlu aku sampaikan kepadamu?” Changmin tidak menjawab pertanyaan Hye Jin. Ia hanya menatap mata Hye Jin. “Dengarkan.”Changmin menggenggam kedua tangan Hye Jin dengan erat. “Aku memang tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi..” wajah Hye Jin masih menggambarkan kebingungan. “Tapi kalau kau memang ingin putus denganku yasudah. Mintalah putus secara baik-baik... jangan dengan cara seperti ini..” “Mwo? kenapa aku ingin putus denganmu? Aku bahkan tak pernah berpikir seperti itu.” “Lalu kau mau menjadikanku sebagai selingkuhanmu?” ujar Changmin dengan pedas. Hye Jin kaget dengan perubahan raut muka ChangMin yang tiba-tiba. Ia masih belum mengerti apa yang Changmin maksudkan. “Kamu berbicara apa sih? Aku tidak mengerti... kamu aneh sekali hari ini min..” “Bagaimana kalau aku menyebut pertunanganmu dengan Jaejoong?” Changmin dapat melihat dengan jelas perubahan warna wajah Hye Jin. “Ba.. bagaimana kau tau itu?” ujar Hye Jin yang masih kaget dengan ucapan Changmin. “Satu korea juga sudah tau aku pikir. Bagaimana bisa aku menjadi orang yang tidak mengerti apa-apa disini? ” Hye Jin tau hal ini lama-lama akan tercium oleh Changmin. Namun ia tidak memperkirakan akan terjadi secepat ini. “Hye Jin~ah.. bagaimana perasaanmu saat tahu pacarmu akan bertunangan dengan laki-laki lain? Huh? Kau tidak akan pernah merasakannya bukan?” “Changmin~ah.. mianhae... aku seharusnya memberi tahu dari awal.. tapi sungguh ini bukan kemauanku..” “sudahlah.. aku tak mau mendengar apa-apa lagi.. aku kesini hanya ingin memastikan apa berita itu benar atau tidak.. dan sekarang aku sudah mendapatkan jawabannya... Hye Jin~ah... mulai sekarang... kita jalan di jalan masing-masing... bye..” Changmin segera pergi dari hadapan Hye Jin. Hye Jin hanya dapat terdiam. Ia belum dapat menerima kenyataan. Ini terlalu cepat baginya. ************************************************************************************* “Tuan Jaejoong, ada tamu untuk anda.” “Siapa?” ujar Jaejoong. Ia malas bertemu dengan siapapun. “tuan Yunho.” Apa? Yunho? Apa aku tidak salah dengar? Buat apa dia kesini? Tidak.... dia tidak boleh berada disini.. nanti kalau umma tau akan jadi kacau... “Katakan padanya aku tak menerima tamu.” Yunnie.. tolong jangan persulit keadaan lagi... kumohon pergilah.. 1 menit... 2 menit... 3 menit... Benarkah Yunho sudah pergi? Segitu mudahkah dia menyerah. Jaejoong tetap berharap teleponnya berdering sekali lagi. Krrrriiiinnngggg.... Dengan cepat ia mengangkat teleponnya “SUDAH KUKATAKAN AKU TAK MAU BERTEMU DENGANMU!!!” “hyung.....” “Eh Key...” “iya ini aku Key.. Hyung kenapa? Kaya habis disuruh ketemu setan saja.” Jaejoong dapat mendengar Key tertawa di teleponnya. Jadi bukan Yunnie yang menelepon.. huh.. kenapa aku masih mengharapkannya untuk menemuiku... “HYUNG!!!!” Teriakan Key membuat Jaejoong tersadar dari pikirannya. “Ah mian... ada apa Key?” “Hyung.. tolong bantu aku... aku tak mengerti harus bagaimana menangani kasus ini..” Selain menjadi artis Junsu dan Key juga terkadang membantu perusahaannya. Hal ini sudah ditetapkan dari awal oleh Mr. Kim. Junsu dan Key boleh menjadi artis tetapi harus membantu diperusahaan. “Kenapa kau tidak kesini saja? Hyung lelah untuk jalan.” “Hyung kan tau kalau aku kebanyakan jalan nanti umma dan appa akan memarahiku.. ayolah hyung... jalan sedikit... demi aku...” Jaejoong hanya bisa menghela nafas saat mendengar permintaan adiknya itu. “Baiklah... aku akan kesana 10 menit lagi..” Lalu Jaejoong dapat mendengar Key berteriak kesenangan diruangannya.. Dasar anak itu... Jaejoong memejamkan matanya sebentar. Namun saat Jaejoong memejamkan mata, video itu terulang jelas diotaknya. Lalu detik selanjutnya air mata Jaejoong kembali jatuh dari ujung matanya yang indah. ************************************************************************************ “Selamat pagi tuan jaejoong” ujar sekertaris Key sambil membungkukan badannya. Namun Jaejooong tidak ada niatan untuk membalas sapaan pegawainya itu. Tanpa membuang waktu Jaejoong langsung membuka pintu ruangan Key. Namun saat Jaejoong membuka pintu, ia dihadapkan pada pemandangan yang dapat membuat jantungnya berhenti berdetak. “Joongie...” “Yun... Yun.. ho...” ucap Jaejoong masih tidak percaya. “Iya ini Yunho. Yunho yang masih mencintai mantannya.” Ujar Yunho sambil tersenyum manis. Jaejoong segera melangkahkan kakinya keluar namun Yunho tak kalah tanggap dengan gerakan Jaejoong. Yunho langsung menarik tangan Jaejoong dan membawanya kembali kedalam ruangan Key. “Jae tolong jangan menghindar dariku..” Jaejoong tetap pada pendiriannya. Ia tak ingin berlama-lama melihat wajah Yunho. Jaejooong tetap memberontak untuk kabur tanpa mengeluarkan 1 patah kata pun. “Boo... Please... don’t leave me alone” ujar Yunho yang kewalahan menahan Jaejoong. Namun Jaejoong tak mengubris ucapan Yunho sama sekali. Ia tetap berusaha untuk keluar dari ruangan Key. “Joongie.. please... listen to me...” ujar Yunho sambil memeluk erat tubuh Jaejoong. “buat apa kau datang kesini? Bukankah tadi sekertarisku sudah bilang aku tak ingin menerima tamu. Dan itu termasuk kau” “Boo... apa kau sebegitu bencinya pada diriku?” ujar Yunho yang sekuat mungkin menahan air matanya karena melihat perlakuan Jaejoong kepadanya. Jaejoong hanya terdiam. Begitu juga dengan tubuhnya. “Boo... maaf... tadi malam aku mencium laki-laki lain..” Jaejoong dengan sekuat tenaga mendorong tubuh Yunho menjauh dan PLAK Sebuah tamparan mendarat mulus di wajah Yunho. “Sial kau Yunho!!!” ujar Jaejoong dengan air mata yang menggenang di pelupuk matanya. “Maaf Boo... aku tidak sadar... aku menyesal...” “Maaf? Hanya itu? Aku melihat kelakuan mu Yunho!!! Aku melihatnya!!!” Yunho melihat mata Jaejoong yang penuh dengan air mata. Ya Tuhan kenapa aku begitu bodoh! Kenapa aku melakukan hal bodoh seperti itu!! Aku tak sanggup melihat mata itu.. Yunho hanya dapat menangis melihat Jaejoong yang terluka akan dirinya. “mianhae boo... mianhae..” Jaejoong tak dapat lagi menahan emosinya lagi. “Yunnieee... kenapa? Kenapa kau lakukan semua ini?” Lalu detik berikutnya tubuh Jaejoong jatuh. “Jaejoong!!!” ************************************************************************************* “Nona Hye Jin... Mrs. Kim ingin bertemu dengan anda.” “Ada masalah apa?” “Maaf. Tapi saya tidak tahu.” “Baiklah. Kebetulan ada yang ingin kubicarakan dengannya.” ************************************************************************************* TBC |