ALWAYS KEEP THE FAITH
ALWAYS KEEP THE FAITH
|
posted : 24 Juli 2009
title : Baby, it's you 9
CHAPTER 9
“Mrs. Kim, Nona Hye Jin sudah datang.” “Suruhlah masuk.” Ujar Mrs. Kim sambil mematikan televisinya. Hye Jin masuk kedalam ruang kerja Mrs. Kim yang tertata dengan rapih. “Ada apa Mrs. Kim ingin menemuiku?” ujar Hye Jin langsung tanpa basa basi terlebih dahulu. “Hye Jin~ah... jangan panggil aku Mrs. Kim.. Panggil saja aku umma.. Sebentar lagi kan kau akan menikah dengan anak ku. Jadi mulai sekarang kau cukup memanggilku umma saja sayang.” Ujar Mrs. Kim sambil mendekati Hye Jin dengan tersenyum. “Aku tidak mau menikah dengan Jaejoong.” Ujar Hye Jin ketus. “Jangan begitu sayang. Kau seharusnya beruntung akan menikah dengan Jaejoong kami. Ia tampan dan anak yang baik. Tentu akan menjadi suami yang baik untuk mu sayang.” Mrs. Kim membelai lembut rambut Hye Jin. “Ayo kita duduk sayang.” “Tidak perlu repot-repot Mrs. Kim. Aku kesini hanya ingin menolak perjodohan ini. Kalau Jaejoong tak dapat menolak maka aku yang akan menolakmu.” “Jangan seperti itu Hye Jin~ah. Aku sangat mengiinginkanmu menjadi menantuku. Akan aku pastikan kau akan bahagia bersama Jaejoong.” “Aku tidak akan menyetujui perjodohan ini!” “Baiklah kalau kau sepeti ini. Aku terpaksa harus melakukannya.” Mrs. Kim beranjak menjauh dari Hye Jin. “Melakukan apa? Jangan cob..” Ucapan Hye Jin terputus karena Mrs. Kim memasang televisinya dan hye Jin melihat Chang Min berada didalamnya. (eeerrr kalimatnya aneh) “CHANGMIN!!!! KAU APAKAN DIA MRS. KIM” “Um.. tadinya sih tak mau aku apa-apakan kalau saja kau menjadi anak yang baik. Tapi semenjak kau menjadi anak yang tak dapat bekerjasama dengan baik... tampaknya aku harus melakukan sesuatu terhadapnya.. ini pacarmu kan Hje Jin~ah?” “Apa yang kau ingin lakukan Mrs. Kim” jawab Hye Jin dengan penuh emosi. “mungkin ini akan menjadi terakhir kalinya kau melihatnya” “APA MAUMU? AKAN AKU LAKUKAN... TAPI LEPASKAN DIA..” “aku hanya ingin kau menerima anak ku, Jaejoong untuk menikahimu. Itu saja. lalu akan aku lepaskan dia.” Ujar Mrs. Kim santai. “KAU BUKAN MANUSIA MRS. KIM!!” Hye Jin sudah tak dapat membendung airmatanya. Pupus sudah semangatnya untuk melawan perjodohan ini. Ia tak sanggup kalau taruhannya nyawa Changmin. “Aku hanya seorang ibu yang menginginkan anaknya hidup bahagia tanpa penyesalan. Jangan menangis Hye Jin~ah. Chang Min belum pasti mati. Kau masih dapat menyelamatkannya.” “KAU BUKAN MANUSIA!!! KAU RELA MENYAKITI ANAKMU SENDIRI!! KAU KEJAM!!!” “Jadi bagaimana keputusanmu sayang?” “Baiklah.. aku terima.. tapi lepaskan Changmin... dan jangan ganggu Changmin lagi” “Deal” ujar Mrs. Kim penuh kemenangan. ************************************************************************************* Yunho tidak bisa diam menunggu dokter memeriksa keadaan jaejoong. Kakinya membawa dirinya untuk berjalan-jalan didepan kamar rumah sakit. Joongie.. Boo.... Akhirnya setelah beberapa menit menunggu dokterpun selesai memeriksa keadaan jaejoong. “Bagaimana keadaanya dok?” tanya Yunho khawatir begitu ia melihat sang dokter keluar dari ruangan itu. “Ia tidak apa-apa. Tidak ada masalah yang serius. Dia hanya kekurangan cairan tubuh dan kurang beristrirahat. Apa akhir-akhir ini dia jarang makan?” “aku tidak tau dok” ujar Yunho khawatir. “Iya dok. Dia beberapa hari ini tidak memakan apapun.” Ujar Junsu tiba-tiba membuat Yunho kaget. “Apa?! Dia ga makan apapun?” “Kalau begitu kalian harus memberikan perhatian lebih untuk memastikan dia makan dengan teratur.” “Baik dok. Terima kasih.” Ucap Junsu sambil membungkukan badannya yang diikuti Yunho. Junsu dan Yunho memasuki kamar rawat Jaejoong. Yunho melihat tubuh Jaejoong yang lebih kurus dari terakhir kali ia melihatnya. “Boo...” panggil Yunho pelan. Yunho menggenggam tangan Jaejoong dengan erat. Ia terus menatap wajah Jaejoong. Boo.. kau tidak tahu betapa aku rindu kamu... seminggu tidak bertemu denganmu serasa seabad.. aku rindu bibirmu.. aku rindu matamu.. aku rindu hidungmu... aku rindu dirimu boo.. “Hyung...” Yunho membalikan wajahnya dan melihat Junsu berdiri disebelahnya. “Apa kau mencintainya?” Yunho menganggukan kepalanya dan kembali menatap wajah Jaejoong yang sedang tertidur. “Apa kau rela melakukan apa saja untuknya?” Sekali lagi Yunho menganggukan kepalanya. Aku akan melakukan apa saja untuk mu boo... “bawa dia pergi hyung..” Mata Yunho melebar saat mendengar Junsu menyuruhnya untuk membawa Jaejoong pergi. Tapi dengan cepat ia menggelengkan kepalanya. “aku tidak bisa Junsu... aku tak mau dia hidup susah denganku...” Yunho membelai rambut Jaejoong pelan. “apa sekarang kau berfikir Jae hyung tidak hidup susah dirumah kami yang besar huh?” Yunho hanya terdiam menatapi wajah orang yang sangat ia cintai. “Kau salah hyung... Jae hyung tidak pernah bahagia dirumah.. dia tak pernah lagi tersenyum hyung.. bahkan ia sempat mencoba bunuh diri..” “APA?! BUNUH DIRI?!” ujar Yunho kaget. Ia berdiri langsung dihadapan Junsu. Membuat Junsu kaget. Lalu dengan ragu-ragu Junsu menganggukan kepalanya. Lalu Junsu memperlihatkan bekas sayatan dipergelangan tangan Jaejoong yang sudah mulai mengering. “Jae hyung ditemukan di kamar mandi kamarnya dengan keadaan duduk didalam bathup dengan pergelangan teriris dalam. Untung saja Key menemukannya tepat waktu. Bila tidak mungkin...” “uuugggghhhh...” “Jae!!!!!” Jaejoong membuka matanya sedikit demi sedikit. Lalu setelah matanya dapat melihat lebih jelas yang ia lihat adalah yunho. “Yunho?” “iya Jae... ini aku..” “pergilah.. aku tak ingin bertemu denganmu..” “Baiklah aku akan keluar.. kalian ngobrolah dahulu... Jae hyung... tenang saja... aku akan memastika umaa tidak mengetahui tentang ini..” ujar Junsu yang langsung pergi meninggalkan Yunho dan Jaejoong. “Yunho... pergilah.. aku baik-baik saja.” ujar Jaejoong sambil membalikan tubuhnya kearah lain. “boo..” “Jangan pangil aku boo lagi.. aku bukan pacarmu lagi Yunho. Hubungan kita sudah berakhir.” “Jae~ah..” “jangan panggil aku seperti itu lagi..” “Joongieee...” “Sudahlah Yunho... aku lelah... pergilah... aku ingin istirahat..” Beberapa detik berlalu. Jaejoong sudah tidak mendengar suara Yunho lagi. Jaejoong menghela nafasnya dan memejamkan matanya. Apa dia beneran pergi? Babo! Kenapa aku menyuruhnya pergi. Bogoshipo... Yunnie... Tanpa terasa air mata jaejoong keluar dari ujung matanya. Dengan cepat Jaejoong menghapusnya. Babo!! Kenapa aku malah menangis lagi.. tidak.. aku tidak boleh lemah... Saat jaejoong sedang sibuk menghapus air matanya, Yunho melingkarkan tangannya di pinggang Jaejoong dan memeluknya erat. “Jaejoong~ah... bogoshipo... jangan menangis boo... aku tetap disini..” bisik Yunho ditelinga Jaejoong. “Yu.. yunho...” “Iya ini aku.. Yunhomu.. Jae... tidurlah...” Jaejoong berusaha melepaskan tangan Yunho yang melingkar di pinggangnya. “Joongie... tidurlah.. nanti kita bicara lagi.. sekarang biarkanlah aku seperti ini dulu... besok kau boleh memintaku untuk pergi dari hadapanmu... tapi kumohon... boiarkanlah aku seperti ini dulu..” Mendengar yunho, Jaejoongpun akhirnya menyerah untuk membiarkan Yunho memeluknya. Mungkin ini adalah hari terakhirnya dengan Yunho. “Jaejoong.. jangan lukai dirimu lagi.. saranghae...” ujar Yunho sambil mengecup pipi Jaejoong. ************************************************************************************* “Pagi Jae..” sapa Yunho saat melihat Jaejoong terbangun dari tidurnya sambil tersenyum. “Pagi” “ini.. aku bawakan sarapan untukmu. Aku tau pasti kamu ga suka sama makanan rumah sakit.” Yunho membawakan Jaejoong segelas susu, nasi goreng lengkap dengan telur mata sapi kesukaan Jaejoong, sup dan satu buah pisang. Jaejoong yang melihat keanehan perpaduan makanan yang dibuat Yunho hanya dapat tertawa. “hey Jae.. kenapa kau ketawa? Apakah makanannya lucu?” tanya Yunho kebingungan melihat Jaejoong tertawa. “anniyo.. hanya saja... masa aku makan nasi goreng pake sup? Udah gitu masa minumannya dikasih susu? Tidakkah kau merasa aneh?” Mendengar hal itu Yunho hanya menggaruk-garuk kepalanya dan tersenyum. Setidaknya dia sudah tersenyum sekarang.. “hehehe... aneh ya? Habisnya aku bingug kau mau makan apa.. jadi ya aku buat begini deh.. Jae... ayo coba makan... itu nasi goreng buatan ku lho..” “benarkah?” tanya Jaejoong tak percaya. Yunho menganggukan kepalanya dengan semangat. “baiklah.. akan aku coba..” ucap Jaejoong sambil memasukan suapan pertamanya. Yunho melihat Jaejoong penuh rasa penasaran. Menunggu komentar yang akan Jaejoong berikan. “Lumayan.” Mendengar jawaban dari Jaejoong, hati yunho merasa lega. “kau sudah makan?” “umm... belum.. aku tidak lapar..” “kemari” panggil Jaejoong. Yunho pun mendekat kearah Jaejoong. Jaejoong menyendokan nasinya dan memberikannya ke Yunho. “aaaaaaa......” Dengan senang hati Yunho menyambut suapan Jaejoong. Nasi goreng itu pun habis dalam waktu 5 menit. Yunho membersihkan sisa susu yang tertinggal di bibir Jaejoong dengan tisu. “aish.. minum susu saja kau tidak benar.. lihat tuh.. masih ada yang tertinggal dibibirmu.” Lalu dengan cepat Jaejoong membersihkan mulutnya dengan muka yang memerah karena malu. TBC |