ALWAYS KEEP THE FAITH
ALWAYS KEEP THE FAITH
|
posted : 24 Juli 2009
title : Baby it's you 5
CHAPTER 5
“tuan.. nona HyeJin sudah datang..” “Ne.. Bilang saja sebentar lagi aku keluar.” Ujar Jaejoong dari dalam kamarnya. Hari ini Mrs. Kim menyuruh Jaejoong dan Hye Jin untuk mempersiapkan segala keperluan untuk pertunangan mereka yang akan diadakan 2 minggu lagi. Dengan berat hati Jaejoong pun menurutinya. “Jaejoong oppa...” ucap Hye Jin saat melihat Jaejoong di ruang tamu. “Ayo Hye Jin.. kita pergi...” ucap Jaejoong langsung pada intinya. Ia berjanji akan menjelaskan semuanya setelah mereka sampai dimobilnya. “Soon ja... aku ingin menyetir..” ucap Jaejoong pada salah satu pengawalnya. “Tapi tuan... Nyonya...” “Dan juga... Tanpa pengawal.. katakan pada nyonyamu itu aku tidak akan kemana-mana.. Masa orang pacaran diikuti pengawal.” Ujar jaejoong ketus sambil melingkarkan tangannya di bahu Hye Jin. Umma... Kau puas kan?? Jaejoong membuka kan pintu mobil untuk Hye Jin dan memasang senyumannya. Lalu ia mengambil tempat dibalik pengemudi. “Tuan... Nanti nyonya menunggu kalian di restoran Sanwa. Diharapkan kalian datang tepat waktu.” Jaejoong hanya mengganggukan kepalanya dan segera meluncurkan mobilnya. Tak lama kemudian Jaejoong membuka mulutnya. “Maaf. Aku terpaksa menyetujuinya.” “Tapi kenapa? Bukankah kita sudah berjanji untuk tidak menyetujui perjodohan bodoh seperti ini? Kenapa sekarang oppa malah menyetujuinya?” “Maaf Hye Jin. Aku juga terpaksa untuk melakukan hal ini. Kau tahu kan kalau aku gay. Dan aku juga sudah mempunyai pacar. Tapi umaa mengancamku. Ia berjanji akan membunuh Yunho apabila aku tidak berhenti berhubungan dengan Yunho dan juga aku diharuskan untuk menyetujui perjodohan bodoh ini.” “Lalu bagaimana denganku oppa? Kau sudah tahu kan kalau aku sudah mencintai orang lain. Bagaimana kalu dia sampai tahu tentang kita? Dia pasti akan menjauh lagi. Kau tahu kan aku sudah mengejarnya dari dulu.” Ucap Hye Jin putus asa sama seperti Jaejoong. Hye Jin dan Jaejoong adalah teman sejak mereka masih berumur 6 tahun. Hye Jin adalah anak dari sahabat keluarga Kim yang sekaligus anak pemilik Han corp. Sejak awal mereka akan di jodohkan, mereka sudah menentang keras. Apalagi setelah masing-masing menemukan cintanya masing-masing. “Maaf.. Tapi mungkin kau harus melupakan Changmin.. Maaf..” “Oppa kau jahat!!!” Hye Jin memukul lengan Jaejoong dan mulai menangis. Jaejoong pun tak dapat melakukan apapun selain menerima pukulan dari Hye Jin. **************************************************************************************************** “Changmin~ah... aku menemukan surat menarik untuk kau bacakan nanti” teriak salah satu produser radio. “Benarkah?” ujar changmin bersemangat. Changmin pun membacanya kilat. Setelah membacanya hingga habis, Changmin merogoh kantungnya an menghubungi Hye Jin. Ia tahu benar siapa orang yang dimaksud dalam surat ini. “Hye Jin~ah... apakah kau sedang bersama Jaejoong hyung??” Changmin terdiam sebentar. “benarkah?? Wah kalau gitu waktu yang sangat tepat. Kau sedang berada dekat radio tidak? Bagus!! Bisakah kau mendengar siaranku. Dan pastikan Jaejoong Hyung mendengarnya juga. Kenapa? Ah dengar saja nanti. Ok? Terima kasih Hye jin~ah.” Changmin menatap sedih surat tersebut. **************************************************************************************************** “Oppa... Changmin menyuruh ku untuk membuatmu dengar siarannya.” “wae?” “aku juga tidak tahu. Ia hanya menyuruh ku agar memastikan kau mendengarnya.” “baiklah.” Jaejoong pun memutar saluran radionya. Dan beberapa saat kemudian terdengarlah suara Changmin. “Ya ketemu lagi dengan Changmin dalam acara Letter for you. Sekarang aku punya surat yang datang dari seorang laki-laki yang sedang bersedih hati diluar sana. Surat ini berasal dari... ummmm... let me see... Mr. Jung Yunho.” Jantung Jaejoong seakan-akan berhenti berdetak saat mendengar nama Yunho disebutkan. “Dear Changmin~shii, Aku laki-laki berumur 25 tahun. Aku mempunyai masalah dengan pacarku. Dia berumur 25 tahun. Kami sudah berpacaran selama bertahun-tahun sejak kami masih duduk sebagai murid Senior High School. Sekarang kami sudah dewasa dan mempunyai pekerjaan masing-masing. Aku sangat yakin sekali kalau kami saling mencintai. Sekarang waktunya kami untuk menikah. Tapi dewi keberuntungan tidk berpihak dengan hubungan kami. Orang tua pacarku tidak pernah menyetujui hubunga kami dari awal. Keluarga ku sama sekali tidak memikirkan hal itu. Bagi mereka selama aku bahagia maka mereka akan menerima siapapun orang yang ku cintai. Pertamanya aku sangat yakin kalau pacarku itu mempunyai kekuatan untuk menentang orang tuanya demi mempertahan hubungan kami. Dia mencintaiku dan juga mencintai keluarganya. Ia pernah berkata “aku akan bahagian apabila keluargaku bahagia”. Itu berarti kami harus mempunyai izin dari orang tuanya. Aku kaget saat dia berkata padaku kalu ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami. Hatiku begitu sakit. Dia memutuskanku disaat aku sedang berusaha untuknya. Saat aku bersamanya, kami merasa sangat senang. Kami sangat jarang sekali bertenggkar. Dia sanggat mengerti diriku. Alasan kami putus hanyalah karena orang tuanya tidak menyetujui kami. Mereka ingin memisahkan kami semata-mata karena aku lebih miskin darinya.” Jaejoong yang sedari tadi hanya mendengar setiap kata yang diucapkan Changmin dengan muka tenang tapi sekarang Jaejoong sudah tak kuat berpura-pura kuat didepan semua orang. Punggungnya mulai bergetar sedikit demi sedikit. “aku sangat marah saat mengetahui alasan mereka. Sekarang saat aku merindukannya aku tak pernah lagi bisa mendengar suaranya ataupun bertemu dengannya. Karena orang tuanya sudah memiliki calon pendamping untuknya. Setiap kali aku meneleponnya hanya untuk mendengar suaranya, ia tak pernah sekali pun mengangkatnya. Setiap hari aku datang ketempat ia bekerja. Tapi selama itu pula aku hanya dapat melihatnya dari jauh. Jadi tolong katakan kepadaku apa yang harus aku perbuat? Haruskah aku melupakannya? Tapi sungguh aku tak dapat melupakannya walaupun sedetik. Haruskah aku menunggunya? Haruskah aku memperjuangkannya?” Airmata Jaejoong terus jatuh dari matanya. Hye Jin pun dengan cepat mematikan radio. Ia begitu tak tega melihat Jaejoong menangis seperti itu. Hye Jin sangat marah kepada orang tua Jaejoong. Orang tua macam apa itu mereka? Mereka tega-teganya memisahkan anaknya dari sebagian jiwanya. Mereka sungguh kejam. Oppa, jangn menangis. Maaf aku tadi menyalahkanmu. Ternyata kau yang lebih terluka sekarang. “Oppa.. jangan menangis...” ujar Hye Jin yang tidak tega melihat Jaejoong dan memeluk tubuh Jaejoong yang bergetar. Jaejoong hanya dapat menangis dalam pelukan Hye Jin. Jaejoong tak tahu apa yang harus ia lakukan agar ia dapat melupakan Yunho. **************************************************************************************************** Di Club Sky “Jae... katakan kepadaku.... apa yang harus aku lakukan untuk mu boo... katakan padaku bagaimana caranya agar aku dapat mendapatkan uang banyak dalam seketika?” ujar yunho dalam keadaan setengah sadar. Yunho sudah menghabiskan berbotol-botol bir. ”Bartender!!! berikan aku satu botol lagi!!!” “Maaf tapi kau sudah mabuk. Sebaiknya kau pulang” teriak bartender di sela-sela hingar bingar club. “Aish... kau juga ikut-ikutan menghinaku!! Kau pikir aku tak dapat bayar hah!!!” “Bukan begitu... sebaiknya anda pulang...” “TIDAK!!! AKU MASIH MAU DISINI.. CEPAT BERIKAN AKU SATU BOTOL LAGI!!!” “Ada apa ini?” tanya manager klub tersebut. “OH KAU MANAGERNYA?? KASIH TAU PEGAWAIMU ITU.. DIA TIDAK MEMBERIKAN PESANANKU. BAGAIMANA BISA KLUB TERKENAL SEPERTI INI MEMPUNYAI BARTENDER SEPERTI DIA!!” “Iya maaf tuan. Bartender!! Cepat berikan pesanannya. Tuan maafkan bartender kami. Ini pesanan anda.” Sepeninggalan kedua orang tersebut yunho duduk lagi sendirian. Terkadang beberapa wanita mendekatinya. Namun Yunho tidak memperdulikan godaan-godaan mereka. Ia terus menikmati suasana ramai klub sendirian. Hingga akhirnya ia memperhatikan seorang striptease sedang menggoda para wanita yang berada dibawah panggung dengan gerakan meliuk-liuknya. “Kau tertarik dengannya?” “Tidak.. orang itu sangat kaku.. aku malah dapat melakukannya jauh lebih baik daripadanya” “benarkah??” “Jadi kau merendahkan ku?” Entah menggapa setiap orang yang berbicara kepadanya dianggap merendahkan dirinya. Karena tidak terima di anggap remeh, ia pun mendekati panggung tersebut dengan langkah gontainya. TBC **************************************************************************************************** |